Sabtu, 13 April 2013

Sepucuk surat dari kubur

Sobat,
Kukirimkan engkau sepucuk surat dari alam kubur
Kutulis kisahku di dalamnya,
agar engkau terhenyak dalam mimpi sekejap…
Buat apa aku hidup,
aku bergumam
Mencari harta kekayaan sesukamu, kata Seseorang
Menjadi tokoh yang termasyur, sela Seseorang
Menikmati indahnya makhluk, celutuk Seseorang
Berpetualang, sahut gunung-gunung
Menjadi pemimpin besar, bisik Seseorang
Menikmati keindahan Tuhan, ujar lautan
Aku tersenyum puas dalam halusinasi semu
Siul Malaikat membangunkan mimpi sesaat
Kulihat sekitar, merinding jiwa, mengerang rasa
Kenapa semuanya telah lenyap?
Kemana orang tadi?
Kemana gunung-gunung
dan lautan tadi?
Hanya aku sendiri
sendiriku menatap mati jasadku
sendiriku dalam penyesalan akan lalaiku
sendiriku dalam lumpur dosa-dosaku
sendiriku dalam lingkaran makhluk-makhluk beringas itu
sendiriku dalam sepi senyap
sendiriku dalam suara-suara pekik lara
sendiriku dalam gundah gulana
Semua telah sirna…,
kemolekan tubuhku
kursi empukku
kasur sutraku
intan permataku
kendraan-kendaraanku
Rasulullah S.A.W Bersabda, “Jika kamu membaca 2 kalimat syahadat dengan keyakinan sekali saja, Syurga akan menanti kamu.”
rumah istanaku
gelar kehormatanku
musik-musik gilaku
film-film kisah hidupku
manusia-manusia pujaan hatiku
sahabat-sahabatku
baju celanaku
dan aku dengan keakuanku.
Kemana semua?
Mengapa hanya aku sendiri?
Sungguh sakit, sungguh sesak di sini, amat pedih
Tak pernah kutahu alam ini
Oh..
Siapakah dia?
Ah…, lupakah kamu? ejek cacing
Dia adalah utusan Tuhan-Mu, sahut tanah
Dia itu penanyamu, kata kubur
Dia juga pembalas tiap-tiap titik dosamu, ujar hawa nafsu
Dia akan menghisab dan menyiksamu, bentak rasa
Dia menuntut pertanggungjawabanmu, sela panca indera
Oh Tuhan…,
Ampuni hamba
hamba hina dina
hamba kumuh dan teramat lusuh
hamba remuk dalam dunia semu
Sobat,
andai aku tahu
tiada pantas bagi hati mencinta isi bumi
betapa bodohnya diri jika terlena oleh insani
betapa pandirnya diri jikalau akal masih terbuai materi
betapa lucunya aku jika bersenang-senang dalam senda gurau itu
Sobat,
Dengarlah teriakku,
wahai yang masih punya tubuh
semua yang kau lihat di sana hanya mimpi
di lahirmu adalah tipuan dan ujian
di bathinmu adalah pelajaran
engkau lengah, iblish meraja
engkau goyah, setan merajam
Wahai, mendekat…,
mendekatlah pada-Nya
agar waspada dan tegar engkau melangkah
agar tiada sesal di alam Barzakh dan di Alam perhitungan
Ampun Tuhan, ampuni hamba,
sungguh tiada guna bagiku sesal kini.
tulisan ini kutemukan dalam komputerku, aku gak tau penulisnya siapa, udah nyari di googl tapi belum ketemu. tapi tulisan ini sungguh mengena. ramadhan telah dekat bahkan kuburpun juga makin dekat tiap hari.
sudahkah persiapan kita??
atau kita terlanjur lalai mempersiapkannya??
dan beruntunglah bagi yang sudah mempersiapkannya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar