Sehari yang lalu, saya melihat sebuah video tentang seorang pelari yang
ikut olimpiade, dan ketika lomba dimulai, ia pun berlari dan ketika
mendekati garis finis, kakinya kram dan ia tidak bisa melanjutkan lomba,
namun ia tidak menyerah, dengan tertatih ia kembali melanjutkan lari,
dan ketika itu, ayahnya memasuki lapangan dan memandunya untuk mencapai
garis finis,, ketika ia sampai garis finis, saya hampir menangis.
Memiliki sebuah keinginan yang besar tidaklah menjadi menjadi sebuah
hal yang mustahil untuk didapatkan, meskipun itu membutuhkan waktu,
pikiran, dan tenaga yang super besar untuk mendapatkannya. Bermimpi dan
mencoba untuk meraih impian itu adalah hal yang penting dan tidak bisa
dipisahkan dalam merealisasikan tujuan yang ingin dicapai.
Tidak mudah bagi seseorang untuk mendapatkan apa yang dia inginkan,
berbagai rintangan dan kesulitan adalah hal yang pasti untuk dihadapi,
tapi ini bukan hal yang mustahil, asalkan dia terus belajar untuk
mencoba, optimis, dan terus berusaha. Hingga tiba waktu untuk
membuktikan hasil dari usahanya selama ini untuk mewujudkan
mimpi-mimpinya. Dan ketika ia berhasil mewujudkan mimpi-mimpi itu, maka
ia sepantasnya disebut seorang pemenang
Menjadi pemenang tidak selalu harus bisa mengalahkan orang lain dan
memiliki kelebihan diatas rata-rata dan kelebihan diatas lawan yang
dihadapi. Seperti halnya dengan seorang pelari yang bertarung dengan
lawan-lawannya menuju garis finis. Ketika ia sampai ke garis finis, maka
ia mejadi pemenang dan menjadi orang yang hebat, semua orang pun
mengakuinya.
Namun dibalik itu semua, kemampuan untuk mengalahkan diri sendiri
merupakan suatu kemenangan pula. Kemengan melawan diri sendiri untuk
menyelesaikan masalah merupakan suatu kemengan yang manis, bukan saja
kemenangan melawan dirinya tapi juga mampu memenangkan hati orang lain.
Ada banyak poin penting yang bisa kita ambil dari video ini seperti
kemauan yang keras dengan tidak mudah berputus asa. Bisa saja ketika ia
sudah jatuh (ia megalami kram kaki ketika berlomba), ia tidak bangun
lagi dan menyerah karena kemungkinannya untuk memangkan lomba itu hampir
mustahil, tapi tidak, ia tidak menyerah, targetnya sudah jelas yaitu
menyelesaikan lomba apapun resikonya, ia tidak menyerah tapi tetap
berusaha mewujudkan mimpinya walau ia telah jatuh, disini saya ingat
sebuah kalimat “tidak penting berapa kali kamu jatuh, yang penting
adalah berapa kali kamu bangkit setelah kamu jatuh”, dan sang pelari
itupun membuktikan dirinya.
Dan disinilah letak pentingnya seorang yang mampu memberi motivasi,
seorang yang mampu memberi topangan dan sandaran bahunya untuk membantu
ketika kita jatuh, memang ini hal yang kecil bahkan hanya dengan tepukan
lembut di bahu merupakan suatu tindakan yang kecil dan remeh, tapi bagi
seseorang yang membutuhkan bantuan dan motivasi, ini adalah sesuatu hal
yang besar dan sangat berarti. Seorang yang akan jatuh seperti sebuah
telur diujung tanduk, sangat rapuh dan mudah jatuh dan dengan sedikit
bantuan untuk menopangnya, ia akan menjadi kuat. Seperti halnya dengan
video tersebut, pertandingan atau kompetisi itu mungkin sudah berakhir,
tapi kompetisi dengn dirinya sendiri baru dimulai, dan ia memulainya
dengan susah dan sulit bahkan dengan berbagai tekanan dihatinya, namun
ia tetap berkompetisi dengan dirinya, dan datanglah seorang motivator
itu, ayahnya, yang memberikan bahunya kepada anaknya untuk bertopang dan
bersama-sama menyelesaikan kompetisi tersebut. Ya, mungkin itu hal yang
kecil bagi orang lain tapi bagi pelari itu, itu adalah hal yang besar.
Ia mungkin menahan sakit yang sangat dengan kakinya dan impiannya,
impiannya untuk memenangkan kompetisi itu mungkin sudah selesai, tapi ia
baru saja memenangkan sebuah kompetisi baru, yang lebih berat dari
kompetisi lari, yaitu kompetisi dngan dirinya sendiri.
Dan ia baru saja memenangkannya.
Mungkin ada diantara kita sedang mengalami kejadian seperti pelari itu,
ada sebuah hambatan besar yang hampir mustahil untuk dihadapi, walau
kondisinya tidak seperti pelari itu. tapi apakah kondisinya lebih parah
dari pelari? Karena pelari itu menghadapi masalah yang sangat berat
ketika ditonton oleh orang-orang banyak.
Jika pelari itu mampu mengatasinya, maka ada pluang pula bagi orang lain
yang menghadapi masalah untuk menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi dan memenangkan kompetisi dengan dirinya sendiri.
Karena yang penting adalah ketidak mauan menyerah dan tetap mesang target pribadi bahwa “aku harus menang”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar