Sabtu, 13 April 2013

harga sebuah keterlambatan??

mungkin semuanya sepakat bahwa tidak ada yang menyukai ada satu orang pun yang terlambat dalam suatu acara. walaupun yang bersangkutan (yang terlambat) sudah memberi kabar bahwa ia akan terlambat, bahkan keterlambatan pun dapat datang tanpa diduga seperti kemacetan.
intinya gak ada yang mau datang terlambat. dan gak ada yang suka dengan keterlambatan.
namun kalau memang terlambat juga gimana?
banyak cara yang dapat dilakukan agar tidak terlambat, agan-agan semua tentu memiliki metode masing-masing agar tidak terlambat. bahkan jika kamu termasuk orang yang sibuk, pastinya memiliki teknik tersendiri agar tepat waktu.
nah, disini saya mau sedikit berbagi bagaimana metode yang saya gunakan agar tidak datang terlambat (sebuah antisipasi sebelum itu terjadi ) :
1. sebelum merencanakan waktu acara, maka dilihat dulu kondisi lngkungan, seperti ini : jika kamu mau mengadakan rapat organisasi pukul 10 pagi namun ternyata ada teman lain yang baru selesai kuliah pukul 09.45 dan ada kemungkinan teman tersebut akan datang terlambat maka waktu rapat dapat diundur agar teman2 yang lain dapat datang tepat waktu.
2. alokasikan waktu kepergian ke tempat acara dengan mempertimbangkan lamanya perjalanan
3. perkirakan lamanya mempersiapkan diri untuk pergi.
3. ada semacam buku agenda yang dapat mengingatkan kita terhadap kegiatan kita.
4. akan lebih baik lagi jika kamu datang di tempat acara sebelum aktu janjian
5. hindari keinginan terlambat, biasanya dengan berkata dalam hati ” ah, yang lain juga akan terlambat..)
nah, itu adalah sebagian kecil metode yang dapat digunakan agar tidak terlambat…

Sepucuk surat dari kubur

Sobat,
Kukirimkan engkau sepucuk surat dari alam kubur
Kutulis kisahku di dalamnya,
agar engkau terhenyak dalam mimpi sekejap…
Buat apa aku hidup,
aku bergumam
Mencari harta kekayaan sesukamu, kata Seseorang
Menjadi tokoh yang termasyur, sela Seseorang
Menikmati indahnya makhluk, celutuk Seseorang
Berpetualang, sahut gunung-gunung
Menjadi pemimpin besar, bisik Seseorang
Menikmati keindahan Tuhan, ujar lautan
Aku tersenyum puas dalam halusinasi semu
Siul Malaikat membangunkan mimpi sesaat
Kulihat sekitar, merinding jiwa, mengerang rasa
Kenapa semuanya telah lenyap?
Kemana orang tadi?
Kemana gunung-gunung
dan lautan tadi?
Hanya aku sendiri
sendiriku menatap mati jasadku
sendiriku dalam penyesalan akan lalaiku
sendiriku dalam lumpur dosa-dosaku
sendiriku dalam lingkaran makhluk-makhluk beringas itu
sendiriku dalam sepi senyap
sendiriku dalam suara-suara pekik lara
sendiriku dalam gundah gulana
Semua telah sirna…,
kemolekan tubuhku
kursi empukku
kasur sutraku
intan permataku
kendraan-kendaraanku
Rasulullah S.A.W Bersabda, “Jika kamu membaca 2 kalimat syahadat dengan keyakinan sekali saja, Syurga akan menanti kamu.”
rumah istanaku
gelar kehormatanku
musik-musik gilaku
film-film kisah hidupku
manusia-manusia pujaan hatiku
sahabat-sahabatku
baju celanaku
dan aku dengan keakuanku.
Kemana semua?
Mengapa hanya aku sendiri?
Sungguh sakit, sungguh sesak di sini, amat pedih
Tak pernah kutahu alam ini
Oh..
Siapakah dia?
Ah…, lupakah kamu? ejek cacing
Dia adalah utusan Tuhan-Mu, sahut tanah
Dia itu penanyamu, kata kubur
Dia juga pembalas tiap-tiap titik dosamu, ujar hawa nafsu
Dia akan menghisab dan menyiksamu, bentak rasa
Dia menuntut pertanggungjawabanmu, sela panca indera
Oh Tuhan…,
Ampuni hamba
hamba hina dina
hamba kumuh dan teramat lusuh
hamba remuk dalam dunia semu
Sobat,
andai aku tahu
tiada pantas bagi hati mencinta isi bumi
betapa bodohnya diri jika terlena oleh insani
betapa pandirnya diri jikalau akal masih terbuai materi
betapa lucunya aku jika bersenang-senang dalam senda gurau itu
Sobat,
Dengarlah teriakku,
wahai yang masih punya tubuh
semua yang kau lihat di sana hanya mimpi
di lahirmu adalah tipuan dan ujian
di bathinmu adalah pelajaran
engkau lengah, iblish meraja
engkau goyah, setan merajam
Wahai, mendekat…,
mendekatlah pada-Nya
agar waspada dan tegar engkau melangkah
agar tiada sesal di alam Barzakh dan di Alam perhitungan
Ampun Tuhan, ampuni hamba,
sungguh tiada guna bagiku sesal kini.
tulisan ini kutemukan dalam komputerku, aku gak tau penulisnya siapa, udah nyari di googl tapi belum ketemu. tapi tulisan ini sungguh mengena. ramadhan telah dekat bahkan kuburpun juga makin dekat tiap hari.
sudahkah persiapan kita??
atau kita terlanjur lalai mempersiapkannya??
dan beruntunglah bagi yang sudah mempersiapkannya?

inspirasi itu dari mana sih?

inspirasi itu dari mana sih???
pertanyaan yang cukup sederhana, dan nampaknya juga sederhana untuk dijawab, jawabannya dari diri pribadi
ya, dari diri pribadilah awal dan yang utama inspirasi itu muncul. karena semua informasi yang diterima itu akan diteruskan dulu ke otak dan kemudian diterjemahkan dengan tindakan tubuh, hubungannya dengan inspirasi??
begini, misalkan kita disuruh oleh guru di sekolah untuk membuat tugas karangan, awalnya pasti buntu dan gak jelas dong apa yang mau kita buat, kita pusing memikirkan akan akan dimulai dari mana untuk membuat karangan ini….
nah, bukankah kita langsung mencari inspirasi? bagi orang lain mungkin akan udah menemukannya, mereka bisa mendapatkan ide untuk menulis dari lingkungan sekitarnya, mulai dari kehidupan semut mencari makan, anjing dan kucing yang sedang berlarian untuk dikisahkan, dan bahkan sampai menceritakan guru yang dengan sabar membuimbing muridnya… nah, banyak sekali inspirasi dan ide untuk membuat karangan itu bukan?
bagi orang lain, mungkin akan sulit sekali untuk mencari ide atau inspirasi itu, karna pikirannya “terlalu sempurna” yang menuntut agar menghasilkan sebuah karangan yang “luar biasa hebat, sehingga pikirannya terbebani, dan ide itu tak kunju8ng muncul.
padahal, rangsangan dari luar tubuh (lingkungan) sama untuk setiap orang, dan tergantung bagaimana orang tersebut menanggapi rangsangan tersebut.
dan kita akhirnya sampai pada intinya, bahwa inspirasi itu datang dari pikiran kita sendiri. bagaimanapun rangasangn dari luar (seperti teman yang dengan “sukarela” menunjukkan tema dan arah karangan yang bagus, tapi jika pikiran buntu dan stuck untuk meneruskan tema tersebut, tetap saja “inspirasi” itu tidak akan datang…
lalu apakah inspirasi itu tidak bisa dibangkitkan dari tubuh?
nah, saya ada tips untuk membangkitkan inspirasi itu,
namanya 5W 1 H
apa itu?
what
where
when
who
whose
how
lengkapi saja itu semua dengan sebuah tema awal, misalnya tentang cerita perjalanan semut tadi, kita harus tahu dulu :
1. apa yang dicari si semut
2. kemana semut itu pergi
3……… dan lain-lain
kamu lengkapi saja hehehe…
mudahkan?
ayo berisnpirasi…

aku harus belari, dan kau harus menangis

Sehari yang lalu, saya melihat sebuah video tentang seorang pelari yang ikut olimpiade, dan ketika lomba dimulai, ia pun berlari dan ketika mendekati garis finis, kakinya kram dan ia tidak bisa melanjutkan lomba, namun ia tidak menyerah, dengan tertatih ia kembali melanjutkan lari, dan ketika itu, ayahnya memasuki lapangan dan memandunya untuk mencapai garis finis,, ketika ia sampai garis finis, saya hampir menangis.
Memiliki sebuah keinginan yang besar tidaklah menjadi menjadi sebuah hal yang mustahil untuk didapatkan, meskipun itu membutuhkan waktu, pikiran, dan tenaga yang super besar untuk mendapatkannya. Bermimpi dan mencoba untuk meraih impian itu adalah hal yang penting dan tidak bisa dipisahkan dalam merealisasikan tujuan yang ingin dicapai.
Tidak mudah bagi seseorang untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, berbagai rintangan dan kesulitan adalah hal yang pasti untuk dihadapi, tapi ini bukan hal yang mustahil, asalkan dia terus belajar untuk mencoba, optimis, dan terus berusaha. Hingga tiba waktu untuk membuktikan hasil dari usahanya selama ini untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Dan ketika ia berhasil mewujudkan mimpi-mimpi itu, maka ia sepantasnya disebut seorang pemenang
Menjadi pemenang tidak selalu harus bisa mengalahkan orang lain dan memiliki kelebihan diatas rata-rata dan kelebihan diatas lawan yang dihadapi. Seperti halnya dengan seorang pelari yang bertarung dengan lawan-lawannya menuju garis finis. Ketika ia sampai ke garis finis, maka ia mejadi pemenang dan menjadi orang yang hebat, semua orang pun mengakuinya.
Namun dibalik itu semua, kemampuan untuk mengalahkan diri sendiri merupakan suatu kemenangan pula. Kemengan melawan diri sendiri untuk menyelesaikan masalah merupakan suatu kemengan yang manis, bukan saja kemenangan melawan dirinya tapi juga mampu memenangkan hati orang lain.
Ada banyak poin penting yang bisa kita ambil dari video ini seperti kemauan yang keras dengan tidak mudah berputus asa. Bisa saja ketika ia sudah jatuh (ia megalami kram kaki ketika berlomba), ia tidak bangun lagi dan menyerah karena kemungkinannya untuk memangkan lomba itu hampir mustahil, tapi tidak, ia tidak menyerah, targetnya sudah jelas yaitu menyelesaikan lomba apapun resikonya, ia tidak menyerah tapi tetap berusaha mewujudkan mimpinya walau ia telah jatuh, disini saya ingat sebuah kalimat “tidak penting berapa kali kamu jatuh, yang penting adalah berapa kali kamu bangkit setelah kamu jatuh”, dan sang pelari itupun membuktikan dirinya.
Dan disinilah letak pentingnya seorang yang mampu memberi motivasi, seorang yang mampu memberi topangan dan sandaran bahunya untuk membantu ketika kita jatuh, memang ini hal yang kecil bahkan hanya dengan tepukan lembut di bahu merupakan suatu tindakan yang kecil dan remeh, tapi bagi seseorang yang membutuhkan bantuan dan motivasi, ini adalah sesuatu hal yang besar dan sangat berarti. Seorang yang akan jatuh seperti sebuah telur diujung tanduk, sangat rapuh dan mudah jatuh dan dengan sedikit bantuan untuk menopangnya, ia akan menjadi kuat. Seperti halnya dengan video tersebut, pertandingan atau kompetisi itu mungkin sudah berakhir, tapi kompetisi dengn dirinya sendiri baru dimulai, dan ia memulainya dengan susah dan sulit bahkan dengan berbagai tekanan dihatinya, namun ia tetap berkompetisi dengan dirinya, dan datanglah seorang motivator itu, ayahnya, yang memberikan bahunya kepada anaknya untuk bertopang dan bersama-sama menyelesaikan kompetisi tersebut. Ya, mungkin itu hal yang kecil bagi orang lain tapi bagi pelari itu, itu adalah hal yang besar.
Ia mungkin menahan sakit yang sangat dengan kakinya dan impiannya, impiannya untuk memenangkan kompetisi itu mungkin sudah selesai, tapi ia baru saja memenangkan sebuah kompetisi baru, yang lebih berat dari kompetisi lari, yaitu kompetisi dngan dirinya sendiri.
Dan ia baru saja memenangkannya.
Mungkin ada diantara kita sedang mengalami kejadian seperti pelari itu, ada sebuah hambatan besar yang hampir mustahil untuk dihadapi, walau kondisinya tidak seperti pelari itu. tapi apakah kondisinya lebih parah dari pelari? Karena pelari itu menghadapi masalah yang sangat berat ketika ditonton oleh orang-orang banyak.
Jika pelari itu mampu mengatasinya, maka ada pluang pula bagi orang lain yang menghadapi masalah untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi dan memenangkan kompetisi dengan dirinya sendiri.
Karena yang penting adalah ketidak mauan menyerah dan tetap mesang target pribadi bahwa “aku harus menang”.

Sarjana missorientasi (udah sarjana, mau kemana?

Banyak, bahkan sudah banyak sekali jumlah sarjana di Indonesia, jika dihitung dari banyaknya bidang ilmu dan julah PT yang negri dan swasta (berikut jenis-jenis lainnya), maka jumlah sarjana bisa banyak sekali. Jumlah sarjana yang terus meningkat mungkin akan meningkat secara eksponensial dan berbanding lurus dengan jumlah siswa setaraf sma yang tamat sekolah, belum lagi ditambah siswa tamatan tahun kemaren yang nunggu tahun ini untuk kuliah, dan akhirnya setelah diterima nanti akan (mau tak mau) jadi sarjana (atau setingkat dengan itu).
Saya gak tau deh berapa jumlahnya (gak dapat datanya heheh), tapi dari gambaran yang saya tulis diatas, saya rasa kita bisa mengira-ngira jumlah sarjana di Indonesia. Saya pun sekarang seorang sarjana (Alhamdulillah), dan bagaimana rasanya menjadi sarjana? Luarbiasa dan bangga, lha, bagaimana tidak bangga, lebih dari 4 tahun (bagi yang kurang, selamat yaa… ) mengejar gelar ini, dan sekarang dapat, luar biasa kan?
Back to topic, nah, muncul sebuah pertanyaan yang pastinya menghinggapi bagi hampir sebagian besar sarjana muda,,, udah sarjana mau kemana?????
Nah lho, kok bingung? Kok senyum? Atau kok ketawa?, banyak argument yang kita miliki setelah mendapat pertanyaan ini, mudah saja menjawabnya jika kita sudah tau apa jawabannya dan sulit menjawabnya jika kita belum tau jawabannya (nah lho, apa-apaan ini..??)
Ya, bagi yang sudah punya planning maka “its easy to answer..”, tapi bagi yang belum punya planning “mmmmmm….”, but, pertanyaan itu kembali Ke diri seorang sarjana muda itu. Intinya adalah bagaimana kita mereaksikan diri dengan sesuatu yang baru dari kehidupan kampus, menurut saya kehidupan kampus itu bukan kehidupan sebenarnya, karena kehidupan sebenarnya berada setelah kampus, ya, tantangan sebenarnya itu ada setelah tamat dari kampus.
Tantangan untuk menjadi gubernur BEM atau bahkan Presiden BEM sekalipun, belumlah bisa disamakan dengan tantangan dunia kerja (nah, udah serius nih bahasannya), bagaimana sama, untu menjadi gubernur BEM, banyak yang mendukung, sedangkan untuk nyari kerja, sifatnya sendiri-sendiri, dan sebenarnya disinilah butuh dukungan, saya pernah dengar orang ngomong (lupa siapa orangnya), “pertemanan di kampus itu akan mudah hilang setelah diluar kampus”. Mmmmm menurut saya gak sepenuhnya benar, tapi ada benarnya juga, gak beberapa orang yang kita kenal semasa di kampus, menjadi teman akrab kita diluar kampus (ayo, direview lagi ada berapa orang temanmu yang bertahan hingga diluar kampus, akan memasuki dunia kerja)
Jangan sampai setelah menjadi sarjana, kuta menanyakan hal ini “mau kerja apa yaa??”, lha, kenapa baru nanya sekarang? Menjadi seorang sarjana, kita memang dituntut untuk bisa kerja dimana saja, tapi bukan untuk kerja apa saja, bukankah kita punya keahlian masing-masing sesuai jurusan seaktu kuliah ?. Nanti ada pernyataan, “nyari kerja kan susah bro, kerja apa ajalah yang penting halal”. Benar, absolutely right, kerja apa aja boleh yang penting halal, siapa yang ngelarang pekerjaan halal? Gak ada. Tapi pilihlah pekerjaan yang sesuai dengan keahlian masing-masing, kan berat tuh?. Hingga nanti bukan kita yang nyari kerja tapi kerja yang nyari kita
Ya, berat, sangat berat malah bagi yang belum mempersiapkannya (sarjananya dapet eh ilmunya kurang), gmana solusinya? Pantaskan diri kita untuk pekerjaan itu dahulu, buat diri kita ahli dalam bidang itu, buat diri kita adalah indvidu yang dicari untuk pekerjaan itu. Bukankah setiap perusahaan yang menerima pegawai, selalu menuliskan requirement atau syarat? Unutk apa? Adalah untuk mencari orang yang pantas dan cocok untuk pekerjaan itu.
So how? Persiapan.. persiapan.. persiapan…
Nah, bagi yang belum mempersiapkan diri untuk terjun kedunia ini, maka mungkin akan membutuhkan sedikit waktu untuk beradaptasi (bahasa kerennya, mengang**ur), dan bagi yang sudah mempersiapkan diri, congrat bro and sista….!! The door is open, jump..jump..jump..!!!
Bagi yang udah sarjana, gak ada sih kata terlambat untuk persiapan diri, masih ada waktu, sangat banyak waktu malah, sebelum berkunjung kedunia berikutnya. Dan yang paling penting menurut saya persiapannya adalah spesifikasi atau keahlian kita, based on jurusan di PT.
Bagi yang belum sarjana atau yang jadi mahasiswa lagi setelah sarjana (s2), sepertinya persiapannya harus lebih matang lagi, kalian-kalin yang tau persiapan seperti apa yang dibutuhkan. Ayo persiapkan diri menuju dunia yang sebenarnya.
Ingat kawan, Indonesia sudah hamper penuh dengan banyak Sarjana, nah, bedakan dirimu dengan sarjana-sarjana lain, dan kamu akan terlihat. Dan lakukan persiapan hingga kalian tidak bertanya lagi pada diri kalin sendiri sebuah pertanyaan retoris “setelah sarjana, mau kemana?”
Sebuah mutiara hitam yang berada diantara seribu mutiara putih, pasti akan kehilatan.

ayo bermuhasabah dahulu

Ayo bermuhasabah dahulu…
04.59 wib
Azan telah berkumandang, namun tidurku masih nyenyak dan sempat terfikir olehku untuk melanjutkan tidurku.. dan memang itu kenyataannya, aku tidur lagi 5 menit lagi..
Astaghfirullah.. 05.47 aku KETIDURAN.. Allahurabbi aku lalai…
06.00 wib
Masih ngantuk.. tidur lagi, kan masuk kuliah jam 08.00, tidur dulu sampai jam 07.00..
Zzzzz.. 07.30 wib.. masyaAllah aku ketiduran lagi… apa yang terjadi sekarang? Sepertinya akan terlambat kuliah…
08.15 wib
Terlambat… aduuh.. nggak boleh masuk sama dosen… gimana dong..
11.30 wib
Dzuhur masih 1 jam lagi.. makan dulu ah… mumpung lagi belum masuk waktu sholat..
( kan bisa nunggu dzuhur di masjid or musholla sekalian sholat dhuha..)
12.45 wib
Makananku belum habis… barusan diajak teman untuk ngerumpi siih… ( ghibah lagi… )
Terlambat aku untuk dzuhur.. lalai
16.00 wib
LAGI-LAGI TERLAMBAT… aku belum sholat ashar neeh… kenapa sih rapat harus jam 4 sore??
( supaya kamu disiplin waktu)
18.45 wib
Tilawah quran nati saja.. makan dulu, laper seeh…
Aduh kekenyangan, istirahat dulu ah sambil nunggu isya…
20.30 wib
Astaghfirullah.. aku belum sholat isya… mandi juga belum…
Terkadang kita lupa menghargai waktu dan kesempatan yang kita miliki, sehingga kita lalai, tidak patut rasanya menyalahkan orang lain akan kesalahan yang pribadi kita sendiri melakukannya..
Allah sama memberikan waktu 24 jam sehari bagi semua orang.. orang terkaya didunia juga memiliki waktu 24 jam sehari, pun demikian dengan orang termiskin di dunia.. alim ulama juga memiliki 24 jam sehari begitupun dengan kita…… kawan-kawan kita pun memiliki waktu 24 jam sehari untuk mengerjakan tugas dan merea selesai dengan itu.. bagaiman dengan kita…
Kawan-kawan, sudahkah kita bermuhasabah hari ini?
Dedicated to my self, my self, my self and us
Forgive all my mistake, it’s pure coz my self..
maaf kalo ada kata yang salah dan tidak pada tempatnya.. all of it..

harga sebuah keterlambatan

Jika kamu pernah janjian dg seseorg.. Pernahkah ia datang terlambat? Atau kamu y datang terlambat..
D balik hanya masalah sepele y kita pikirkan ketika terlambt (“ah, y lain jg terlambat”).. Ada banyak hal y perlu kita pertimbangkan namun kita lupa,
1. Pikirkan bgaimana perasaan org2 y menunggu.. Boleh jadi mreka y mnunggu merasa kesal dg anda
2.Pikirkan mengenai time schedule y tlah d spakati bersama.. Itu semua tlah kita rusak dg kterlambtan kita..
3.Targetan y akan d cpai pasti tdak akan tercpai semuanya.. Atau bahkan tdak tercpai sama sekali
berfikirlah lg sblum terlambat

jangan nangis kawan

kawan…
hapuslah air matamu…
seakan kau tidak punya teman untuk berbagi keluh kesahmu…
dan kau hanya diam saja ketika ada yang bertanya…
kawan…
hapuslah air matamu…
jika tidak ada yang membantumu..
aku siap membantumu..
diminta atau tidak diminta…
kawan…
ayo senyum lagi…

menyonsong sesuatu yang baru

Wahai diri….
Aneh sekali kamu, semangatmu begitu tinggi untk melakukan perubahan diri ketika ramadhan datang, namun kenapa tidak ada aplikasinya?
Wahai diri…
Aneh sekali kamu, ghirahmu untk beribdah begitu tingginya dengan cepat, namun kenapa juga cepat mengalami penurunan?
Wahai diri..
Aneh sekali kamu, begitu mudahnya kamu menilai jelek orang lain, tapi kenapa susah sekali menilai dirimu sendiri?
Wahai diri..
Aneh sekali kamu,seakan akan tidak punya tempat berpijak yang jelas setelah berjalan sepanjang waktu.. Bukankah ‘petunjuk’ itu telah ada? Alquran wa sunnah
wahai diri, saatnya memperbaiki diri…

kisah celengan

Teringat sebuah kisah yang diceritakan oleh seorang guru. Beliau menceritakan sebuah kisah tentang celengan (yang akhir2 ini sedang “naik daun”).
Kisahnya begini….
Celengan yang senantiasa berjalan langkah demi langkah, sebagai wadah pembawa berkah bagi orang2 yang senantiasa mengisi nya dengan keikhlasan.
Yah, receh demi receh…..lembar demi lembar uang akan selalu menghujani nya. Tak jarang juga hingga penuh (pada saat2 tertentu).
Ketika receh dan lembar itu satu demi satu masuk, ada si receh 100, 500 dan ada juga si lembar seribu, limaribu, sepuluhribu, duapuluhribu, limapuluhribu dan seratusribu. Terjadilah percakapan antara mereka yang berada dalam celengan itu.
Percakapan dimulai oleh si lembar seribu, dia berkata “Wah, kita ketemu lagi ya” ucapnya pada si seribu lainnya. dan dijawab “iya, ketemu lagi ketemu lagi…udah bosan juga niy ketika masuk ke sini pasti ketemu kamu lagi, pengen ganti suasana n melihat wajah2 baru nan lebih fresh”. Si seribu lainnya menanggapi, “mungkin memang udah nasib kita kali ya akan berada di tempat ini, padahal rindu rasanya melihat warna2 lain yang masuk kesini, biar kita juga ga mono….hmm…kita hanya bisa berharap”.
Tak lama kemudian, masuk si lembar limaribu, ia pun merasa asing dengan tempat itu, untungnya dia melihat beberapa lembar limaribu lainnya di sela2 himpitan seribu lainnya. Betapa senangnya ia bertemu teman2nya, dan ia pun menghampiri teman2nya “alhamdulillah, aku menemukan kalian disini, tapi kenapa ya kita hanya sedikit bgt??? kenapa yang banyak hanyalah si seribu aja? lihatlah, klo dihitung2 kita cuma sepuluh aja” limaribu lainnya menanggapi, “Iya, aku berharap kita makin banyak disini, ga hanya sedikit disini, iri juga terkadang klo melihat seribu, mereka selalu kompak berada disini…hmmm…..”
Terlihat di salah satu pojok, ada lima lembaran sepuluhribu, mereka sepertinya sangat sedih. “Hmm….kenapa kita yang paling sedikit ya disini?” kata salah satunya. Hmm…apa mungkin teman2 kita yang lain tidak mau ya kesini? apa mereka alergi masuk kesini? Hmm…..ntahlah, mungkin aja kayak gt ya”. Lalu dijawablah oleh sepuluhribu lainnya, “kita seharusnya tetap bersyukur….karena kita masih di izinkan bisa masuk kesini, kita buktikan pada yang lainnya klo kita bukan alergi dengan tempat ini, kita senang berada disini sebenarnya, tapi ya mungkin agak berat mereka memasukkan kita kesini. Kita berdo’a saja ya, smoga teman2 kita juga akan segera menyusul masuk kesini…Amin”.
Hal ini terdengar oleh si lembar duapuluhribu, makin sedih mendengarnya karena mereka hanya ada tiga lembaran saja, lebih sedikit lagi dibanding sepuluhribu. Mereka juga hanya berdesah saja, kapan ya kita juga bisa rame disini????
Kemudian, di pojok lainnya juga ada lembaran limapuluhribu yang merasa asing dengan tempat ini. Kenapa kita berada di antara seribu yang banyak sekali ya….? tapi syukurlah kita masih ada berdua, lihatlah si lembar seratusribu itu. ia hanya sendiri, ga ada teman, dia kelihatan sangat sedih sekali. Ia merasa sangat asing sekali dengan tempat itu. Tempat apa ini?, pikirnya. Rasanya sebelum ini blum pernah kesini. Apakah aku tersesat??? Ya Allah, mana teman2 ku, kenapa aku hanya sendiri disini???”, ratapnya dengan sangat sedih.
Itulah sepenggal cerita tentang “kisah celengan” yang mungkin dapat kita jadikan sebagai hikmah

mahasiswa sebagai iron stock

Mahasiswa dapat menjadi Iron Stock, yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia-manusia tangguh yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia yang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa itu merupakan aset, cadangan, harapan bangsa untuk masa depan. Tak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada akan bersifat mengalir, yaitu ditandai dengan pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda, oleh karena itu kaderisasi harus dilakukan terus-menerus. Dunia kampus dan kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang sangat sayang bila tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki kesempatan.
Dalam konsep Islam sendiri, peran pemuda sebagai generasi pengganti tersirat dalam Al-Maidah:54, yaitu pemuda sebagai pengganti generasi yang sudah rusak dan memiliki karakter mencintai dan dicintai, lemah lembut kepada orang yang beriman, dan bersikap keras terhadap kaum kafir.
Sejarah telah membuktikan bahwa di tangan generasi mudalah perubahan-perubahan besar terjadi, dari zaman nabi, kolonialisme, hingga reformasi, pemudalah yang menjadi garda depan perubah kondisi bangsa.
Lantas sekarang apa yang kita bisa lakukan dalam memenuhi peran Iron Stock tersebut ? Jawabannya tak lain adalah dengan memperkaya diri kita dengan berbagai pengetahuan baik itu dari segi keprofesian maupun kemasyarakatan, dan tak lupa untuk mempelajari berbagai kesalahan yang pernah terjadi di generasi-generasi sebelumnya.
Lalu kenapa harus Iron Stock ?? Bukan Golden Stock saja, kan lebih bagus dan mahal ?? Mungkin didasarkan atas sifat besi itu sendiri yang akan berkarat dalam jangka waktu lama, sehingga diperlukanlah penggantian dengan besi-besi baru yang lebih bagus dan kokoh. Hal itu sesuai dengan kodrat manusia yang memiliki keterbatasan waktu, tenaga, dan pikiran.

DIANTARA KEBUTUHAN, TANTANGAN, KEPEDULIAN, DAN KEHARUSAN

Seperti halnya dengan dunia pendidikan pada umumnya, dunia mahasiswa tidak lepas dari praktek belajar mengajar, tugas dan dinamika organisasi mahasiswa. Berbicara tentang mahasiswa tidak cukup hanya berkaitan dengan kuliah saja, sudah cukup bukti yang menunjukkan bagaimana eksistensi mahasiswa dalam melaksanakan perannya sebagai social control yang terorganisir dalam berbagai organisasi mahasiswa. Namun, tidak semua mahasiswa berkiprah di jalan ini (baca : organisasi mahasiswa), hanya sebagian kecil saja yang mengambil peran tersebut yang selanjutnya dikenal sebagai aktivis kampus.
Menjadi seorang aktivis kampus bukan berarti akan terbebas dari kewajiban sebagai mahasiswa pada umumnya, peran sebagai pelajar tetap harus dijalankan disamping menjalankan peran sebagai sebagai aktivis kampus, bukan berarti pula mengatas namakan kesibukan dan kekurang lihaian mengatur waktu dijadikan alasan turunnya prestasi akademik yang menjadi momok bagi sebagian aktivIs kampus dan calon aktivis kampus. Sehingga hanya segelintir mahasiswa saja yang berani mengambil peran di jalan ini.
Disinilah letak penilaian bagaimana seorang aktivis kampus dapat berperan ganda pada dunia yang sama tanpa harus mengorbankan salah satunya. Tidak ada aturan baku yang menghendaki seorang mahasiswa berperan ganda tersebut, keinginan ini kembali pada kebutuhan, kepedulian dan tantangan bagi mahasiswa tersebut, karena jika dlihat sepintas maka sebenarnya menjadi seorang aktivis kampus hanya akan menambah beban berat dipundak mahasiswa itu sendiri di samping beban utamanya sebagai seorang pelajar.
Jika dikhususkan sebagai seorang mahasiswa farmasi yang terkenal dengan kesibukannya baik diwaktu kuliah maupun diwaktu praktikum yang tidak bisa dipungkiri memiliki porsi yang berbeda dengan mahasiswa lainnya, tampaknya menambah beban kesibukan lain diluar kesibukan kuliah dalam hal ini adalah berorganisasi menjadi aktivis kampus hanyalah akan menambah beban mahasiswa farmasi itu sendiri apalagi jika yang dimasuki itu merupakan organisasi politik mahasiswa yang sama sekali tidak berhubungan dengan bidang farmasi.
Namun, pertanyaannya apakah seorang mahasiswa farmasi yang nantinya akan menjadi seorang farmasis akan cukup hanya memiliki bekal ilmu pengetahuan farmasi saja ketika berkiprah didunia kerja? Jika dipersempit, apakah seorang mahasiswa farmasi cukup menuntut ilmu farmasi saja, tanpa berorganisasi? Organisasi mengajarkan ilmu yang “berbeda” dari semua disiplin ilmu yang diajarkan di perguruan tinggi, organisasi mengajarkan bagaimana menjadi pemimpin dan yang dipimpin, mengajarkan bagaimana berinteraksi dengan orang lain yang tampaknya berguna sekali ketika diaplikasikan di dunia kerja.
Seorang mahasiswa, dari bidang disiplin manapun ia, tetap memiliki peran yang sama, yaitu : Agent of change, Iron stock., dan agent of control.

MAHASISWA : AGENT OF CHANGE, SOCIAL CONTROL, AND IRON STOCK

Sebagai seorang pembelajar dan bagian masyarakat , maka mahasiswa memiliki peran yang komleks dan menyeluruh sehingga dikelompokkan dalam tiga fungsi : agent of change, social control and iron stock. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak dapat dipungkiri bagaimana peran besar yang diemban mahasiswa untuk mewujudkan perubahan bangsa. Ide dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa mampu merubah paradigma yang berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas. Dan satu hal yang menjadi kebanggaan mahasiswa mahasiswa adalah semangat membara untuk melakukan sebuah perubahan.
Sebagai agen perubahan, mahasiswa bertindak bukan ibarat pahlawan yang datang ke sebuah negri lalu dengan gagahnya sang pahlawan mengusir penjahat-penjahat yang merajalela dan dengan gagah pula sang pahlawan pergi dari daerah tersebut diiringi tepuk tangan penduduk setempat.
Mahasiswa bukan hanya sekedar agen perubahan seperti pahlawan tersebut, mahasiswa sepantasnya menjadi agen pemberdayaan setelah peubahan yang berperan dalam pembangunan fisik dan non fisik sebuah bangsa yang kemudian ditunjang dengan fungsi mahasiswa selanjutnya yaitu social control, kontrol budaya, kontrol masyarakat, dan kontrol individu sehingga menutup celah-celah adanya kezaliman. Mahasiswa bukan sebagai pengamat dalam peran ini, namun mahasiswa juga dituntut sebagai pelaku dalam masyarakat, karena tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa merupakan bagian masyarakat.
Idealnya, mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan dengan pengetahuannya, dengan tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku disekitarnya, dan pola berfikirnya. Namun, kenyataan dilapangan berbeda dari yang diharapkan, mahasiswa cenderung hanya mndalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan dan sedikit sekali diantaranya yang berkontak dengan masyarakat, walaupun ada sebagian mahasiswa yang mulai melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui program-program pengabdian masyarakat.
Mahasiswa yang acuh terhadap masyarakat mengalami kerugian yang besar jika ditinjau dari segi hubungan keharmonisan dan penerapan ilmu. Dari segi keharmonisan, mahasiswa tersebut sudah menutup diri dari lingkungan sekitarnya sehingga muncul sikap apatis dan hilangnya silaturrahim seiring hilangnya harapan masyarakat kepada mahasiswa. Dari segi penerapan ilmu, mahasiswa ynag acuh akan menyianyiakan ilmu yang didapat di perguruan tinggi, mahasiswa terhenti dalam pergerakan dan menjadi sangat kurang kuantitas sumbangsih ilmu pada masyarakat.
Lalu jika mahasiswa acuh dan tidak peduli dengan lingkungan, maka harapan seperti apa yang pantas disematkan pada pundak mahasiswa. Mahasiswa sebagai iron stock berarti mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa masa depan, menggantikan generasi yang telah ada dan melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan perubahan. Untuk menjadi iron stock, tidak cukup mahasiswa hanya memupuk diri dengan ilmu spesifik saja. Perlu adanya soft skill lain yang harus dimiliki mahasiswa seperti kepemimpinan, kemampuan memposisiskan diri, interaksi lintas generasi dan sensitivitas yang tinggi. Pertanyaannya, sebagai seorang mahasiswa, apakah kita sudah memiliki itu semua ??
Maka komplekslah perah mahasiswa itu sebagai pembelajar sekaligus pemberdaya yang ditopang dalam tiga peran : agent of change, social control, and iron stock. Hingga suatu saat nanti, bangsa ini akan menyadari bahwa mahasiswa adalah generasi yang ditunggu-tunggu bangsa ini..
Kitalah generasi itu..
Jaya mahasiswa….!!

Mahasiswa and masyarakat : Studi oriented and organisasi oriented

Sebagai seorang pembelajar dan bagian masyarakat , maka mahasiswa memiliki peran yang komleks dan menyeluruh sehingga dikelompokkan dalam tiga fungsi : agent of change, social control and iron stock. Dengan fungsi tersebut, tentu saja tidak dapat dipungkiri bagaimana peran besar yang diemban mahasiswa untuk mewujudkan perubahan bangsa. Ide dan pemikiran cerdas mereka mampu merubah paradigma yang berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar dan bergerak bersama dalam jumlah besar. Dan satu hal yang menjadi kebanggaan mahasiswa adalah semangat membara untuk melakukan sebuah perubahan.
Sebagai agen perubahan, mahasiswa bertindak bukan ibarat pahlawan yang datang ke sebuah negri lalu dengan gagahnya sang pahlawan mengusir penjahat-penjahat yang merajalela dan dengan gagah pula sang pahlawan pergi dari daerah tersebut diiringi tepuk tangan penduduk setempat.
Mahasiswa bukan hanya sekedar agen perubahan seperti pahlawan tersebut, mahasiswa sepantasnya menjadi agen pemberdayaan setelah peubahan yang berperan dalam pembangunan fisik dan non fisik sebuah bangsa yang kemudian ditunjang dengan fungsi mahasiswa selanjutnya yaitu social control, kontrol budaya, kontrol masyarakat, dan kontrol individu sehingga menutup celah-celah adanya kezaliman. Mahasiswa bukan sebagai pengamat dalam peran ini, namun mahasiswa juga dituntut sebagai pelaku dalam masyarakat, karena tidak bisa dipungkiri bahwa mahasiswa merupakan bagian masyarakat.
Idealnya, mahasiswa menjadi panutan dalam masyarakat, berlandaskan dengan pengetahuannya, dengan tingkat pendidikannya, norma-norma yang berlaku disekitarnya, dan pola berfikirnya. Namun, kenyataan dilapangan berbeda dari yang diharapkan, mahasiswa cenderung hanya mendalami ilmu-ilmu teori di bangku perkuliahan dan sedikit sekali diantaranya yang berkontak dengan masyarakat, walaupun ada sebagian mahasiswa yang mulai melakukan pendekatan dengan masyarakat melalui program-program pengabdian masyarakat.
Mahasiswa yang acuh terhadap masyarakat mengalami kerugian yang besar jika ditinjau dari segi hubungan keharmonisan dan penerapan ilmu. Dari segi keharmonisan, mahasiswa tersebut sudah menutup diri dari lingkungan sekitarnya sehingga muncul sikap apatis dan hilangnya silaturrahim seiring hilangnya harapan masyarakat kepada mahasiswa. Dari segi penerapan ilmu, mahasiswa ynag acuh akan menyianyiakan ilmu yang didapat di perguruan tinggi, mahasiswa terhenti dalam pergerakan dan menjadi sangat kurang kuantitas sumbangsih ilmu pada masyarakat.
Lalu jika mahasiswa acuh dan tidak peduli dengan lingkungan, maka harapan seperti apa yang pantas disematkan pada pundak mahasiswa. Mahasiswa sebagai iron stock berarti mahasiswa seorang calon pemimpin bangsa masa depan, menggantikan generasi yang telah ada dan melanjutkan tongkat estafet pembangunan dan perubahan. Untuk menjadi iron stock, tidak cukup mahasiswa hanya memupuk diri dengan ilmu spesifik saja. Perlu adanya soft skill lain yang harus dimiliki mahasiswa seperti kepemimpinan, kemampuan memposisiskan diri, interaksi lintas generasi dan sensitivitas yang tinggi. Pertanyaannya, sebagai seorang mahasiswa, apakah kita sudah memiliki itu semua ??
Sering sekali ada kesalahan persepsi sehingga cenderung antipati antara studi oriented dan organisasi oriented, keduanya saling berpijak pada landasan pemikiran masing serta pendukung idealismenya. Coba ditilik satu persatu, studi oriented bukan lah sebuah pilihan yang jelek namun sebuah pilihan sang bijak, analoginya seperti ini, jika semua mahasiswa tidak ada yang studi oriented atau Cuma bermain-main saja, maka tidak ada luaran perguruan tinggi yang ahli dibidangnya, tidak ada farmasis, tidak ada dokter, tidak ada arsitek, dan lainnya karena tidak ada yang studi oriented.
Studi oriented bukan mahasiswa yang hanya membaca buku dan hanya bermain di perpustakaan saja, namun mahasiswa studi oriented adalah mahasiswa yang memahami pelajarannya dari segi tekstual dan kontekstual, dalam artian mahasiswa yang mengaplikasikan ilmunya baik bagi diri mereka maupun pada masyarakat.
Lalu, bagaiman dengan mahasiswa organisasi oriented, adalah mahasiswa studi oriented yang ikut dalam organisasi dengan tujuan mendapat ilmu tambahan yang tidak didapatkan di bangku kuliah. Jadi sangat salah pemahaman yang mengkotak-kotakkan antara mahasiswa studi oriented dengan mahasiswa organisasi oriented karena keduanya adalah sama dan keduanya adalah pilihan. Keduanya sama-sama baik dan bertujuan baik.
Masyarakat tidak mau pusing memikirkan apakah kita adalah mahasiswa studi oriented atau organisasi oriented, mereka hanya melihat kita adalah mahasiswa yang ahli di bidang masing-masing, dan mereka menunggu kiprah kita di tengah-tengah mereka.
Maka komplekslah perah mahasiswa itu sebagai pembelajar sekaligus pemberdaya yang ditopang dalam tiga peran : agent of change, social control, and iron stock. Hingga suatu saat nanti, bangsa ini akan menyadari bahwa mahasiswa adalah generasi yang ditunggu-tunggu bangsa ini..
Kitalah generasi itu..
Jaya mahasiswa….!!

Kamis, 03 Januari 2013

KEBENARAN KATA-KATA

mempercantik hidup dengan kesabaran

1. Kemarahan mengundang kita untuk memuaskannya, dengan merusak citra diri kita dan hubungan baik dengan orang lain.

2. Saya ulangi ya? Bersabar adalah tetap marah, tetapi tidak menggunakannya untuk merusak diri dan hubungan baik dengan orang lain.

3. Membesarkan kemarahan adalah mengecilkan kesempatan untuk hidup dengan damai. Pilihlah sikap yang membahagiakan.

4. Kerusakan yang disebabkan oleh kemarahan yang liar, walau sesaat, belum tentu selesai diperbaiki sepanjang hidup.

5. Bersabarlah tehadap kesalahan-kesalahan orang lain, karena Anda juga menginginkan penerimaan yang sama terhadap kesalahan-kesalahan Anda.

6. Bersabarlah dalam kesungguhan upaya untuk naik. Janganlah bersabar dalam kemalasan dan tidak adanya tindakan.

 

keraguan

1.Seorang peragu adalah orang yang menggunakan kekuatannya untuk meyakini keamanan dari tidak adanya tindakan.

2.Ragulah mengenai apapun dan segala sesuatu, tetapi jangan pernah ragukan HAK Anda untuk berhasil menjadi pribadi yang damai dan sejahtera.

3.Bertindak dan kemudian salah, adalah jalan yang lebih pasti untuk memperbaiki diri, daripada melapuk gelisah dalam keraguan.

4.Kebodohan yang yakin akan mengalahkan kepandaian yang ragu-ragu.



jadilah jiwa yang berani

 Sahabat-sahabat saya yang baik hatinya,

Katakanlah ini kepada adik kita yang lebih muda,
yang sedang menggeliatkan dirinya keluar dari kungkungan rasa ragu, was-was, dan ketakutan-ketakutan untuk hal-hal yang sebetulnya tidak akan terjadi – jika mereka memberanikan diri untuk terlibat dalam tindakan nyata yang lebih ikhlas.

 

bagaimanakah masa depan saya

 1.Apakah kekhawatiran Anda mngenai masa depan, membuat Anda merencanakan hanya yang kecil-kecil?

2.Bagi yang takut gagal, apakah sudah jelas Anda takut gagal APA?

3.Bagaimana mungkin Anda menyebut keadaan yang penuh keluhan dan tidak menghargai Anda, sebagai Comfort Zone?

4.Anda jenis pribadi yang mana? Yang disemangati oleh keberhasilan atau yang dikecilkan oleh resiko

5.Jika Anda disemangati oleh keberhasilan, maka inginkanlah yang besar, upayakan yang besar, dan besarkanlah kesabaran Anda.

6. Anda tidak mungkin melihat masa depan dengan jelas, jika hari ini Anda masih sibuk me-nyeret-nyeret puing-puing masa lalu Anda.

7. Menyesali masa lalu yang buruk hanya akan melemahkan Anda. Syukurilah kesalahan masa lalu yang telah mnjadikan Anda pribadi yg baik hari ini.

 

kenapa sukses itu sangat penting

 1. Jangan pernah katakan CUMA mau sukses dan bahagia, karena Anda dan hidup Anda lebih mahal daripada CUMA.

2. Apakah orang yang tidak menghormati dirinya sendiri bisa menginginkan sesuatu yang besar dan penting?

3. Apakah kecilnya keinginan Anda, menunjukkan kecilnya kesediaan Anda untuk berupaya?

4. Hidup kita terlalu penting untuk digunakan melakukan yang kecil. Itu sebabnya Stress = Mimpi Besar : Kesungguhan Kecil

 

tidak boleh bernegosiasi dengan impian anda

 Anda tidak boleh bernegosiasi
dengan impian Anda.
Bernegosiasilah dengan apa yang harus
Anda lakukan untuk mencapainya.

 

untuk apa keberanian itu

 Keberanian adalah kesediaan untuk melakukan yang 'meskipun'. Saya tidak menggunakan kata kekuatan', tetapi 'kesediaan';
karena:

Bagi orang yang kuat - kekuatan adalah sesuatu yang biasa, 
dan bagi orang yang ikhlas - kesediaan adalah juga sesuatu yang wajar.
Hanya bagi orang yang lemah - kekuatan itu mengagumkan;
dan hanya bagi orang yang masih menghitung - keikhlasan itu mengherankan.

Dengannya -

Anda hanya sekuat kesediaan Anda untuk melakukan yang wajarnya tidak akan dilakukan oleh orang lain.
Seorang yang berani, bersedia melakukan sesuatu yang penting bagi kecemerlangan hidupnya, ...

meskipun dia belum berpengalaman
meskipun dia tidak memiliki uang untuk itu
meskipun banyak orang meragukan kesempatan keberhasilannya
meskipun telah banyak orang gagal dalam upaya yang sama
meskipun sama sekali tidak ada jaminan
meskipun sebetulnya dia sangat ketakutan
dan
meskipun lebih mungkin baginya untuk gagal.

Keberanian adalah kesediaan
untuk melakukan yang 'meskipun'.

Dengannya,

keberanian tidak ada hubungannya dengan kepandaian, pendidikan, umur, kematangan, pengalaman, perhitungan, feasibility study, analysis and projections, jaminan, ramalan dukun, nasib dan peruntungan, agama, keyakinan, ras atau suku, tahyul, harta dan modal, bank guarantee, katabelece, relasi, koneksi, mertua yang kaya, dukungan, persetujuan, bantuan, bakat, ketampanan dan kecantikan, nama besar, warisan, wangsit, wisik, mimpi baik atau buruk, infotainment, denger-denger, demam, kesurupan, kedutan, atau geringgingan.


Keberanian - tidak ada hubungannya dengan itu semua.

Mohon Anda yakini,
Keberanian adalah kesediaan
untuk melakukan yang 'meskipun'.

 

masa kini adalah pemungkin masa depan anda

 Ada orang yang mengumpulkan dan membawa puing-puing kegagalannya di masa lalu, untuk menghalangi perjalanannya ke masa depan.

Yang terjadi di masa lalu adalah pelajaran bagi penguatan Anda hari ini.

Anda tidak boleh menggunakannya sebagai pelemah upaya Anda hari ini.

Jadilah pribadi yang memudahkan tercapainya masa depan yang baik.

Ingatlah, bahwa

Masa kini yang baik adalah pemungkin bagi masa depan yang baik, yang akan menjadi pemaaf bagi masa lalu yang seperti apa pun.

 

semua keinginan anda pasti ada syarat nya

 Anda akan mencapai apa pun
jika Anda bersedia melakukan yang dibutuhkan untuk mencapainya. 


Tetapi, berapa banyakkah orang yang kesibukannya betul-betul berhubungan dengan yang akan dicapainya?

Berapa banyakkah orang yang ingin menjadi orang kaya yang kesibukannya sama sekali tidak ada hubungannya dengan berhemat dan memperbesar pendapatan?

 

harapan adalah suatu peng indah dan penguat

 Harapan yang dalam adalah pembentuk kerendahan hati yang mudah menerima yang kecil dan yang sederhana, sebagai syarat bagi pencapaian dari yang besar dan yang sulit.

Harapan …

Alangkah mulia Tuhan yang menciptakan harapan sebagai penghubung yang nyata antara jiwa kita dengan-Nya.

 

masalah itu hanya sementara

Ia hanya menjadi permanen bagi orang yang menganggapnya permanen.

Paku yang memantek seseorang ke papan gosok di mana dia berada sekarang adalah perasaan bahwa masalah-masalahnya saat ini adalah permanen, sedangkan keberhasilan dan kebahagiaannya hanyalah sementara.
………..
Kita tidak mungkin membebaskan diri dari masalah,
karena masalah adalah penghormatan kepada kita.

Tuhan Yang Maha Perkasa menjamin bahwa tidak ada orang yang akan dimasukkan ke dalam masalah yang tidak bisa diatasinya. Sehingga, masalah apa pun yang kita masuki, adalah masalah yang telah ditetapkan berada di bawah kemampuan kita.

Tetapi, masalah sekecil apa pun, akan menjadi penghambat kemajuan dan bahkan menjadi pengerdil masa depan, bagi orang yang memilih untuk tidak menghormati dirinya sendiri, dan tidak mempercayai jaminan Tuhan.



hidup lah dengan jiwa yang iklas

 Setiap jiwa adalah jiwa kecintaan Tuhan
yang diturunkan ke alam kehidupan raga sebagai manusia
yang bertugas mewujudkan kemuliaan dari jiwanya
untuk mengindahkan kehidupan sesamanya
bagi keindahan hidupnya di surga.

Dan jiwa yang mampu memimpin dirinya sendiri
untuk keluar dari kekhawatiran, ketidak-tegasan,
penundaan, dan kemalasan,
memiliki semua potensi untuk memindahkan gunung.

 

berbakat mejadi pribadi yng damai dan kuat

 Anda berbakat untuk menjadi pribadi yang damai dan kuat, jika Anda tegas menyikapi yang kecil sebagai yang kecil, dan
yang besar sebagai yang besar. 


Ukuran dari kekhawatiran-kekhawatiran seseorang adalah tanda dari ukuran pribadinya.

Kekhawatiran kecil tidak akan pantas menjadi pengisi kesadaran seseorang yang besar, atau yang sedang membangun kebesaran pribadinya.

ketepatan dan kesalahan

 Anda akan menjadi ahli dan terkemuka dalam apa pun,
jika Anda berupaya keras untuk tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang sama.

Jika Anda harus membuat kesalahan, pastikanlah itu adalah kesalahan yang baru.


Siapa pun yang mengeluhkan kesalahan-kesalahan yang sama, adalah orang yang tidak belajar dari kesulitan yang disebabkan oleh kesalahan yang sudah sering dibuatnya.

Maka, khawatirkanlah hal-hal yang besar, yang pencapaian atau penyelesaiannya penting bagi kebaikan banyak orang.